Disuatu daerah pedalaman, hiduplah seorang jejaka bernama Semprul. Semprul ini hidup sendirian di rumahnya, cuma ditemani beberapa ekor kambing peliharaannya. Lama kelamaan dia tak tahan juga hidup sendirian (butuh wanita maksudnya). Karena di pedalaman nggak ada wanita, akhirnya dia memilih kambing peliharaannya sebagai pelampiasan nafsunya (idih). Dan terjadilah peristiwa itu, Semprul “main” dengan kambingnya. Beberapa bulan berlalu sampai si kambing tadi hamil. Semprul tentu kaget bukan main melihat ini. Dia sudah berpikir yang bukan-bukan. “wah, jangan-jangan anak gue, nih”, pikir Semprul Akhirnya dia menunggu sampai kelahiran sang bayi kambing tadi. hari kelahiran sang bayi kambing Semprul menunggu dengan harap-harap cemas ketika si induk kambing itu sudah mengembek-embek (kesakitan kali ya?) Bagian tubuh bayi kambing yang keluar pertama kali adalah kakinya. “Alkhamdulillah… “, kata Semprul ketika melihat yang keluar adalah kaki kambing. Semprul kembali menunggu. Bagian selanjutnya adalah tubuh. “Alhamdulillah… tubuh kambing”, batin semprul. Akhirnya seluruh tubuh kambing itupun keluar sampai kepala kepalanya. “Syukur.. kambing murni”, kata Semprul berulang-ulang sambil beranjak dari situ. Baru beberapa langkah dia hendak meninggalkan kandang, mendadak dari belakang ada suara berteriak memanggilnya “Bapak, tunggu dong, Pak”, ketika dia menoleh ternyata anak kambing tadi yang teriak. Semprul pingsan.
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire